Makan makanan kedaluwarsa dapat menimbulkan berbagai risiko bagi kesehatan, tergantung pada jenis makanan dan seberapa lama makanan tersebut melewati tanggal kedaluwarsa. Berikut adalah beberapa risiko yang mungkin timbul:
- Keracunan Makanan
Salah satu risiko utama makan makanan yang sudah kedaluwarsa adalah keracunan makanan. Makanan yang sudah lewat tanggal kedaluwarsa dapat menjadi tempat tumbuhnya bakteri patogen seperti Salmonella, E. coli, atau Listeria, yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Gejalanya meliputi:
- Mual
- Muntah
- Diare
- Kram perut
- Demam
- Pertumbuhan Bakteri dan Jamur
Makanan kedaluwarsa berisiko terkontaminasi oleh bakteri atau jamur. Produk susu, daging, dan makanan laut yang kedaluwarsa sangat rentan terhadap pertumbuhan bakteri patogen yang dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan.
Makanan berjamur, terutama pada roti, buah, dan sayuran, juga dapat menghasilkan racun mikotoksin yang berbahaya jika dikonsumsi.
- Penurunan Nilai Gizi
Makanan yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa sering kali mengalami penurunan kualitas nutrisi. Vitamin dan mineral tertentu, seperti vitamin C, bisa hilang atau terdegradasi setelah makanan kedaluwarsa. Ini berarti Anda mungkin tidak mendapatkan manfaat gizi dari makanan tersebut.
- Perubahan Rasa dan Tekstur
Makanan yang sudah lama kedaluwarsa sering kali mengalami perubahan rasa, aroma, dan tekstur. Misalnya, makanan kaleng yang kedaluwarsa mungkin memiliki rasa logam atau hambar, dan tekstur makanan bisa menjadi kenyal, kering, atau lembek.
- Potensi Reaksi Alergi atau Sensitivitas
Beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap makanan yang sudah kedaluwarsa. Bakteri atau senyawa yang terbentuk akibat pembusukan bisa memicu reaksi alergi atau masalah sensitivitas, seperti ruam kulit atau gangguan pernapasan.
- Risiko Spesifik Berdasarkan Jenis Makanan
Daging dan produk laut: Sangat rentan terkontaminasi bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit serius.
Produk susu: Susu, yogurt, dan keju yang kedaluwarsa bisa menyebabkan infeksi saluran pencernaan atau masalah pencernaan lainnya.
Makanan kaleng: Meski lebih tahan lama, makanan kaleng yang kedaluwarsa bisa mengalami pembengkakan, bocor, atau rusak yang berisiko terkontaminasi oleh bakteri Clostridium botulinum, penyebab botulisme.
Roti dan biji-bijian: Bahan makanan ini dapat tumbuh jamur yang menghasilkan mikotoksin berbahaya.
- Infeksi Botulisme (Pada Makanan Kaleng)
Makanan kaleng yang kedaluwarsa berisiko mengandung bakteri Clostridium botulinum, yang menghasilkan racun yang sangat mematikan. Ini bisa terjadi jika kaleng mengalami kerusakan atau bocor.
- Resiko Tidak Langsung (Pemborosan Makanan)
Selain risiko kesehatan, memakan makanan kedaluwarsa juga bisa menimbulkan pemborosan jika makanan tersebut harus dibuang karena kualitasnya menurun atau tidak layak dikonsumsi.
Apa yang Harus Dilakukan?
Periksa tanggal kedaluwarsa secara berkala pada produk makanan.
Perhatikan kondisi fisik makanan, seperti bau, warna, dan tekstur.
Jika ragu mengenai keamanannya, lebih baik buang makanan tersebut daripada mengambil risiko terhadap kesehatan.
Menghindari makan makanan kedaluwarsa adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit yang tidak diinginkan.