Pengertian
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel CD4, yang merupakan bagian penting dari sistem imun manusia. Jika tidak diobati, HIV dapat melemahkan sistem kekebalan sehingga tubuh tidak mampu melawan infeksi dan penyakit. Seiring waktu, HIV yang tidak diobati dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).
AIDS adalah tahap akhir dari infeksi HIV, ketika sistem kekebalan tubuh telah rusak parah, sehingga tubuh sangat rentan terhadap infeksi oportunistik atau kanker yang jarang menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat. Pada tahap ini, berbagai gejala penyakit berat bisa muncul, seperti pneumonia, tuberkulosis, atau jenis kanker tertentu.
Namun, dengan pengobatan antiretroviral (ARV) yang tepat, orang yang hidup dengan HIV dapat menjaga sistem kekebalan tubuhnya tetap kuat dan mencegah perkembangan menjadi AIDS. Terapi ARV dapat menekan virus HIV ke tingkat yang sangat rendah, memungkinkan penderita untuk hidup sehat dan memiliki harapan hidup yang hampir sama dengan orang tanpa HIV.
Jenis-Jenis Virus HIV
HIV terbagi menjadi dua jenis utama: HIV-1 dan HIV-2. Keduanya menyebabkan infeksi yang mirip, namun memiliki beberapa perbedaan penting.
1. HIV-1
- Jenis yang paling umum dan merupakan penyebab mayoritas infeksi HIV di seluruh dunia.
- HIV-1 lebih mudah menular dibandingkan dengan HIV-2 dan lebih agresif dalam menghancurkan sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih cepat berkembang menjadi AIDS jika tidak diobati.
- HIV-1 sendiri dibagi lagi menjadi beberapa kelompok dan subtipe. Kelompok utama adalah Grup M (Main), yang bertanggung jawab atas mayoritas infeksi HIV global. Grup M ini terdiri dari beberapa subtipe, seperti A, B, C, D, F, G, H, J, dan K. Masing-masing subtipe lebih umum di wilayah geografis tertentu.
2. HIV-2
- Kurang umum dan kebanyakan ditemukan di bagian barat Afrika.
- HIV-2 cenderung berkembang lebih lambat dibandingkan HIV-1, dan juga memiliki tingkat penularan yang lebih rendah.
- Orang yang terinfeksi HIV-2 seringkali membutuhkan waktu lebih lama untuk menunjukkan gejala yang parah, tetapi tanpa pengobatan yang tepat, HIV-2 juga bisa berkembang menjadi AIDS.
- HIV-2 juga memiliki subtipe, meskipun tidak sebanyak HIV-1.
Perbedaan Utama:
- Distribusi geografis: HIV-1 tersebar luas secara global, sedangkan HIV-2 lebih terbatas pada wilayah Afrika Barat dan beberapa wilayah lainnya.
- Tingkat virulensi: HIV-1 lebih agresif dan mudah menular dibandingkan HIV-2.
- Perjalanan penyakit: HIV-2 cenderung memiliki perkembangan penyakit yang lebih lambat dan risiko lebih rendah dalam perkembangan menjadi AIDS dibandingkan HIV-1.
Pengobatan untuk keduanya melibatkan terapi antiretroviral, tetapi pengobatan HIV-2 bisa lebih rumit karena beberapa obat yang efektif untuk HIV-1 tidak selalu efektif untuk HIV-2.
Â